Makalah Kenakalan Remaja




BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Usia remaja adalah usia dimana seseorang mengalami proses pendewasaan. Remaja akan mencari jati diri untuk menentukan bagaimana dia di masa yang akan datang. Pada masa remaja, remaja cenderung lebih senang berkumpul diluar rumah, lebih sering membantah orang tua, ingin menonjolkan diri dan kurang  pertimbangan.
Seorang anak di masa remaja juga sering terpengaruh oleh lingkungan dan sering mengikuti trend yang sedang popular, lalu meniru apakah trend tersebut cocok dengan dirinya atau tidak. Yang menjadi masalah adalah apakah lingkungan dan trend yang ditiru merupakan suatu hal yang baik atau hal yang buruk. Hal yang buruk inilah yang menjadi awal masalah kenakalan remaja dan harus segera ditangani sehingga tidak terjadi masalah sosial.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan yaitu :
1.    Kenakalan biasa
Seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah dan pergi dari rumah tanpa pamit
2.    Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan
Seperti mengendarai mobil tanpa SIM dan mengambil barang orang tua tanpa izin
3.    Kenakalan khusus
Seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pergaulan bebas, pemerkosaan dll.
Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam penelitian.


2.2         Penyebab Kenakalan Remaja
Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
1.      Faktor Intern
a.      Faktor Kepribadian
Seorang anak yang memiliki kepribadian diri yang lemah akan mudah terhasut oleh ajakan orang lain untuk melakukan hal yang tidak baik. Kalau saja anak tersebut kuat dalam kepribadian maka ia akan menolak melakukan hal yang tidak baik
b.      Faktor Kondisi Fisik
Ada suatu  teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup).  Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama sebagai  perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.
2.       Faktor Ekstern
a.      Kondisi Lingkungan Keluarga
Tidak jarang ditemui remaja yang kurang menghabiskan waktu dengan orang tuanya dikarenakan kesibukan karier orang tuanya. Para orang tua lebih mementingkan pekerjaan sehingga anaknya kurang perhatian, bimbingan dan kasih sayang. Akibatnya anak tersebut merasa tidak dianggap dan mencari orang yang bisa memperhatikan mereka.
b.      Pergaulan
Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-tema sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam jam melalui telefon. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran, film, tv atau membicarakan teman yang disukai dsb. Jika teman sebayanya kurang baik, maka remaja tersebut dapan dengan mudah menyerap nilai nilai sosial yang tidak baik dari lingkungan teman sebayanya.

c.       Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara juga dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.
d.      Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik. Sebuah penelitian lapangan yang pernah dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat berdampak buruk pada tingkah laku remaja. Anak yang sering menonton film-film keras lebih terlibat dalam tindak kekerasan ketika remaja dibandingkan dengan teman-temannya yang jarang menonton film sejenis. Ternyata para remaja meniru dan mengidentifikasi setiap adegan dari film film yang ditontonnya.
2.3           Gejala Seorang Remaja Mengalami Kenakalan Remaja
1.      Tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri.
2.      Sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau sekolah.
3.      Sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
4.      Suka berbohong.
5.      Tidak sanggup memusatkan perhatian.
6.      Mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
7.      Suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah atau dirumah.

2.4           Cara Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja
1.        Pembekalan agama yang dilakukan sejak dini
2.        Perlu perhatian dan kasih sayang orang tua
3.        Pengawasan terhadap media komunikasi dan sosial media tanpa mengekang remaja tersebut
4.        Perlu kerjasama antara remaja, orang tua, pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja dibidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah.

BAB III
PENUTUP
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan remaja.

Comments